Wednesday, January 27, 2016

Kesenangan pribadi vs kesenangan orang tua

Kesenangan pribadi vs kesenangan orang tua

Sejenak tinggalkan dulu soal DOA vs LOA. Saya punya satu kisah menarik untuk Anda. Siang itu salah seorang sahabat saya ingin membeli satu unit rumah di perumahan yang saya kembangkan. Ketika kami bertemu Dia bilang "pengen sih pak" hitung hitung buat investasi. Tapi saya juga mau mengumrahkan ibu saya. Jadi rada bingung ngatur duit nya. Yah antara kesenangan pribadi dan kesenangan orang tua. Lantas apa jawaban saya?

Kalau begitu tunda saja beli rumah nya. Mending umrahkan dulu sang ibu. Kapan lagi bisa menyenangkan hati orang tua? Dengan kata lain saya melepaskan seorang calon pembeli. Akhirnya nya sahabat saya memutuskan tetap membeli rumah dan tetap mengumrahkan ibunya.

Kemudian apa yang terjadi? Tidak di sangka sangka Dia malah memenangkan salah satu  doorprize nya? Satu unit motor senilai belasan juta. Hampir hampir setara dengan biaya umrah tersebut! Saya sampai terkagum kagum sendiri. Dapat rumah, dapat motor mengumrahkan orang tua berbakti kepada orang tua lagi. Yang awalnya kepikir cuman dapat salah satu. Eh ujung ujung nya dapat semua nya.

 Begitulah yang namanya berbakti kepada orang tua tidak akan berakhir dengan sia sia. Apabila Anda membuat sepasang bidadari tersenyum pastilah yang Maha membalas serta merta akan mengulurkan tangan Nya untuk Anda. Nah sekarang mungkin Anda sudah bisa menebak siapa sepasang bidadari itu right?

Baca juga: Pecundang vs pemenang

No comments:

Post a Comment